Produk Rekayasa Elektronika Praktis menjadi
bagian kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Wirausaha di
bidang rekayasa elektronika praktis dengan memberi nilai tambah dalam segala
aktivitas apapun menggunakan rangkaian elektronika dengan memperhatikan
kebutuhan pelanggan dapat mendatangkan hasil/income sesuai harapan dalam
mendirikan usaha. Menggali, mengenali, dan mengembangkan potensi dan kompetensi
diri dapat digunakan untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha. Dalam
pengembangan desain dan produksi produk elektronika praktis dapat diuraikan
seperti di bawah ini.
1.
Pengembangan Desain Produk Elektronika Praktis
Pengembangan desain dalam pembuatan
produk elektronika praktis diawali dengan mencari data tentang potensi pasar
yang membutuhkan produk elektronika praktis ini disamping ketersediaan bahan
baku. Jenis, material, bentuk dan karakter dari bahan baku akan menjadi dasar
untuk ide produk yang akan dibuat. Penentuan bahan baku yang akan digunakan
menjadi dasar untuk proses pengembangan ide produk. Desain produk elektronika
praktis harus memiliki fungsi di samping estetika dan keunikan. Proses
pencarian ide menjadi sangat penting. Ide desain produk elektronika praktis
dapat diperoleh dengan tiga cara pendekatan mengenali pasar sasaran dan selera
pasar, melakukan eksplorasi material untuk menghasilkan estetika produk yang
berbeda dan unik, dan memikirkan di mana produk tersebut akan diletakkan dan
digunakan.
2. Bahan Pendukung Produk Elektronika Praktis
Bahan pendukung adalah bahan-bahan yang dipakai selama proses produksi
pembuatan produk elektrnika praktis. Bahan pendukung produk elektronika praktis
berupa sumber daya yang terdapat di sekitar kita diantaranya terbagi menjadi:
a. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam
adalah kekayaan yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam
usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam dibagi menjadi dua:
1.)
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(renewable), yaitu sumber daya alam dimana ketika dimanfaatkan secara terus
menerus masih dapat diperbaharui kembali.
2.)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable), yaitu apabila sumber daya alam ini dimanfaatkan secara terus
menerus oleh manusia jumlahnya akan berkurang dan lama kelamaan akan habis.
b. Sumber Daya Manusia
Pemanfaatan sumber
daya alam melibatkan manusia. Tantangan sumber daya manusia sekarang ini adalah
mampu menjadi manusia yang berkualitas sehingga dapat memanfaatkan SDA secara
optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Sumber daya manusia
dapat berupa tenaga kerja dan kewirausahaan :
1.)
Tenaga kerja adalah penduduk yang ikut aktif dalam kegiatan produksi.
Contoh tenaga kerja, yaitu petani yang mengolah tanah pekarangan atau sawah
agar menghasilkan padi, sayuran, buah, dan hasil pertanian lain. Tenaga kerja
yang mengolah hasil pertanian menjadi produk kuliner yang dipasarkan dengan
menggunakan peralatan aplikasi elektronika praktis sehingga dapat menarik
pengunjung. Peralatan elektronik praktis menjadi kebutuhan untuk menunjang
usaha. Sumber daya manusia terus meningkatkan kemampuan sesuai dengan kebutuhan
dengan memperhatikan standar produksi.
2.)
Sumber daya kewirausahaan adalah semangat, sikap, dan perilaku seseorang
dalam menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga dapat menghasilkan
keuntungan. Orang yang memiliki mental kewirausahaan disebut wirausaha.
3. Alat Pendukung Produksi
Usaha produk elektronika yang sudah
mengalami perkembangan permintaan yang besar membutuhkan peralatan-peralatan
yang memiliki presisi dan kecepatan kerja tinggi. Pengembangan terus dilakukan
dengan melalui tahapan evaluasi dan pengembangan. Beberapa alat pendukung dalam
pembuatan produk elektronika rekayasa antara lain sebagai berikut :
a.
Mesin pembuat lobang PCB. Terdapat beberapa
pengeboran proses dan cara dalam pembuatan lubang PCB, pilihan cara umumnya
mempertimbangkan biaya, kecepatan, dan jumlah produksi. Pertama, pengeboran PCB
dengan bor manual yang banyak digunakan dalam membuat lubang PCB. Cara ini
cukup hemat namun membutuhkan waktu lama dan hasil yang diperoleh tidak banyak.
Lobang yang dihasilkan juga tidak seragam. Kedua pembuatan lobang PCB dengan
CNC merupakan cara modern yang menghasilkan lobang bor yang presisi, dan
mencegah terjadinya kesalahan pengeboran karena dikontrol oleh komputer. Ketiga
menggunakan puncing yang merupakan kombinasi dari cara manual dan CNC. Cara ini
dapat menghasilkan jumlah yang banyak. Dengan sekali punching seluruh lobang
akan terbentuk secara serentak dan cara ini merupakan cara paling cepat dalam
pembuatan lobang PCB. Hasil lobang lebih seragam dan sama sesuai dengan cetakan
yang dibuat sebelumnya. Namun cara ini termasuk mahal terutama dalam pembuatan
cetakannya.
b.
Mesin laser cutting, digunakans untuk memotong
sesuai dengan kebutuhan. Hasil potongan tergantung pada jenis mesin laser, daya
mesin laser, setting kecepatan potong, dan power. Pilih gambar yang akan
dilaser, tentukan dan pilih jenis seting dengan menggunakan kombinasi antara
kecepatan dan power dengan hasil potongan yang baik. Perangkat lunak, sistem
dan cara kerja yang berbeda antara mesin laser satu dengan yang lain. Semakin
besar kekuatan yang ada maka semakin besar power yang digunakan, kecepatan
semakin ditingkatkan sehingga dapat memotong lebih cepat. Semakin tinggi power
yang digunakan berakibat pada panas yang muncul, sehingga meningalkan noda
bakar pada benda kerja atau material. Pilihan setting disesuaikan dengan jenis
material yang akan dipotong.
4.
Menerapkan Keselamatan Kerja
Terjadinya sebuah kecelakaan saat
bekerja memang tidak diharapkan, namun demikian kecelakaan bisa muncul karena
adanya keterbatasan fasilitas keselamatan kerja, juga karena kelemahan pemahaman
faktor-faktor prinsip yang keamanan dan keselamatan kerja. Keamanasn kerja
adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang
aman, baik berupa materil maupun nonmateril. Unsur-unsur penunjang keamanan
yang bersifat material diantaranya sebagai berikut : 1) Baju kerja, 2) Helm, 3)
Kaca mata, 4) Sarung tangan, dan 5) Sepatu. Unsur-unsur penunjang keamanan yang
bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut: 1) Buku petunjuk penggunaan alat,
2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya, 3) Himbauan-himbauan, dan 4) Petugas
keamanan.
5. Perawatan Produk Elektronika Praktis
Perawatan produk meliputi
pemeliharaan peralatan dan pemeliharaan lingkungan. Aktivitas perawatan produk
dikembangkan secara berkala dan harus sesuai dengan SOP yang dikembangkan untuk
produk tersebut. Produk elektronika praktis sebagian besar menggunakan
bahan-bahan yang tidak mudah terurai seperti plastik, bahan-bahan
semikonduktor, dan baterai yang harus betul-betul diperhatikan penanganan
limbahnya agar tidak mencemari lingkungan.