Senin, 04 Desember 2023

ELEMEN GELOMBANG (PANJANG GELOMBANG, AMPLITUDO, FREKUENSI, DAN PERIODE)

 

a.          Panjang Gelombang

Panjang gelombang (λ) adalah jarak antara dua titik pada posisi yang sama yang saling berurutan. Misalnya jarak antara dua puncak gunung atau jarak antara dua lembah. Panjang gelombang diukur dalam satuan meter (m).




 Gambar 5. Panjang Gelombang

             b.  Amplitudo

Amplitudo adalah kekuatan atau daya gelombang sinyal, tinggi gelombang yang bisa dilihat sebagai grafik. Gelombang yang lebih tinggi diinterpretasikan sebagai volume yang lebih tinggi, sehingga dinamakan amplifier untuk perangkat yang menambah amplitudo. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak/simpangan  terjauh  dari  titik  kesetimbangan  dalam  gelombang  sinusoide. Amplitudo dalam sistem internasional biasa disimbolkan dengan (A) dan memiliki satuan meter (m).

           

 Gambar 6. Amplitudo.

 

c.           Frekuensi

Frekuensi adalah jumlah getaran yang terjadi dalam waktu satu detik. Diukur dalam hertz atau siklus  per detik. Jika  getaran gelombang  suara   semakin  cepat, frekuensi  semakin  tinggi. Frekuensi lebih  tinggi   diinterpretasikan sebagai jalur lebih tinggi. Misal bila menyanyi dalam pita  suara   tinggi  memaksa tali suara untuk   bergetar  secara   cepat.  Frekuensi   biasanya dituliskan dengan symbol ( f) dan dinyatakan dalam satuan Hertz (Hz). Rumus Untuk mencari frekuensi adalah: f = 1/T  (Hz)

 



 Gambar 7. Frekuensi

 

 

d.         Periode


Periode berhubungan erat sekali dengan frekuensi. Periode didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 buah getaran (gelombang). Satuan periode adalah detik (s), dengan simbol untuk perioda adalah (T). Perioda adalah kebalikan dari frekuensi dan sebaliknya frekuensi adalah kebalikan dari Perioda, atau sering dinyatakan dalam persamaan: T= 1/f (s)

JENIS-JENIS DAN KARAKTERISTIK GELOMBANG

 1.  Berdasarkan medium perambatan gelombang:

        a.          Gelombang mekanik

Gelombang mekanik adalah gelombang yang perambatannya butuh medium. Misalnya: gelombang air, gelombang bunyi, gelombang slinki, dan gelombang pada tali.

b.         Gelombang Elektromagnetik

Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang energi dan momentumnya dibawa oleh medan listrik (E) dan medan magnet (B) yang dapat menjalar melalui vakum atau tanpa membutuhkan mediumdalam perambatan gelombangnya.

Sumber gelombang elektromagnetik :

·      Osilasi listrik.

·      Sinar matahari menghasilkan sinar infra merah.

·      Lampu merkuri menghasilkan ultra violet.

·      Inti atom yang tidak stabil menghasilkan sinar gamma.


·      Penembakan elektron dalam tabung hampa pada keping logam menghasilkan sinar X (digunakan untuk rontgen).

Keterkaitan antara medan listrik (E) dan medan magnet (B) diungkapkan dengan persamaan Maxwell. Persamaan Maxwell merupakan hukum yang mendasari teori medan elektromagnetik. Contoh dari gelombang elektromagnetik : Gelombang cahaya, gelombang radio

2.                   2. Berdasarkan arah rambatan dan getaran:

a.          Gelombang Transversal

Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus dengan arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang tali. Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang.

Gambar 2. Gelombang Transversal Pada Tali

 


Gambar 3. Bentuk Gelombang Transversal Pada Tali

    Pada gambar di atas tampak bahwa gelombang merambat ke kanan pada bidang horizontal, sedangkan arah getaran naik-turun pada bidang vertikal. Garis putus- putus yang digambarkan di tengah sepanjang arah rambat gelombang menyatakan posisi setimbang medium (misalnya tali atau air). Titik tertinggi gelombang disebut puncak sedangkan titik terendah disebut lembah. Amplitudo adalah ketinggian maksimum puncak atau kedalaman maksimum lembah, diukur dari posisi setimbang. Jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada gelombang disebut panjang gelombang (disebut lambda huruf Yunani). Panjang gelombang bisa juga dianggap sebagai jarak dari puncak ke puncak atau jarak dari lembah ke lembah.

 

b.         Gelombang Longitudinal

Gelombang longitudinal adalah gelombang yang arah rambatannya sejajar dengan arah getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang terjadi pada slinki yang digetarkan, searah dengan membujurnya slinki berupa rapatan dan regangan. Jarak dua rapatan yang berdekatan atau dua regangan yang berdekatan disebut satu gelombang.



 


Gambar 4. Gelombang Longitudinal Pada Slinki

 

    Pada gambar di atas tampak bahwa arah getaran sejajar dengan arah rambatan gelombang. Serangkaian rapatan dan regangan merambat sepanjang pegas. Rapatan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling mendekat, sedangkan regangan merupakan daerah di mana kumparan pegas saling menjahui. Jika gelombang tranversal memiliki pola berupa puncak dan lembah, maka gelombang longitudinal terdiri dari pola rapatan dan regangan. Panjang gelombang adalah jarak antara rapatan yang berurutan atau regangan yang berurutan. Yang dimaksudkan di sini adalah jarak dari dua titik yang sama dan berurutan pada rapatan atau regangan.

    Salah satu contoh gelombang logitudinal adalah gelombang suara di udara. Udara sebagai medium perambatan gelombang suara, merapat dan meregang sepanjang arah rambat gelombang udara. Gelombang longitudinal yang masuk dan terdengar sebagai bunyi pada telinga manusia pada frekuensi 20– 20.000 Hz atau disebut jangkauan suara yang dapat didengar (addible sound/audiosonik). Bunyi-bunyi yang muncul pada frekuensi di bawah 20 Hz disebut infrasonik, sedangkan yang muncul di atas 20.000 Hz disebut bunyi ultrasonik. Dalam rentang 20 Hz sampai dengan 20.000 Hz tersebut, bunyi masih  dibedakan  menjadi  bunyi-  bunyi  dengan  frekuensi  rendah (dibawah 1000 Hz), frekuensi sedang (1000 Hz sampai 4000 Hz) dan frekuensi tinggi (diatas 4000 Hz).





GELOMBANG

 

Pengertian Gelombang

    Gelombang laut merupakan salah satu contoh gelombang yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Selain gelombang laut, masih terdapat banyak contoh lainnya. Ketika Anda melempar sebuah batu kecil pada permukaan air yang tenang, akan muncul gelombang yang berbentuk lingkaran dan bergerak ke luar. Contoh lain adalah gelombang yang merambat sepanjang tali yang terentang lurus bila Anda menggerakan tali naik turun. Ketika kita berbicara mengenai gelombang, kita tidak bisa mengabaikan getaran. Getaran dan gelombang mempunyai hubungan yang erat sekali.


Gambar.1. Gelombang Pada Air

    Gelombang adalah suatu getaran yang merambat, dalam perambatannya gelombang membawa energi. Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran yang merambat dan getaran sendiri merupakan sumber gelombang. Jadi, gelombang adalah getaran yang merambat dan gelombang yang bergerak akan merambatkan energi (tenaga). Ketika kita melempar batu ke dalam genangan air yang tenang, gangguan yang kita

    berikan menyebabkan partikel air bergetar atau berosilasi terhadap titik setimbangnya. Perambatan getaran pada air menyebabkan adanya gelombang pada genangan air tersebut. Jika kita menggetarkan ujung tali yang terentang, maka gelombang akan merambat sepanjang tali tersebut. Gelombang tali dan gelombang air adalah dua contoh umum gelombang.

    Ketika kita melihat gelombang pada genangan air, seolah-olah tampak bahwa gelombang tersebut membawa air keluar dari pusat lingkaran. Demikian pula, ketika Anda menyaksikan gelombang laut bergerak ke pantai, mungkin Anda berpikir bahwa gelombang membawa air laut menuju ke pantai. Kenyataannya bukan seperti itu. Sebenarnya yang Anda saksikan adalah setiap partikel air tersebut berosilasi (bergerak naik turun) terhadap titik setimbangnya. Hal ini berarti bahwa gelombang tidak memindahkan air tersebut. Kalau gelombang memindahkan air, maka benda yang terapung juga ikut bepindah. Jadi, air hanya berfungsi sebagai media bagi gelombang untuk merambat.

    Pada pertanyaan di atas juga mengemuka bahwa ketika Anda mandi di air laut, Anda merasa terhempas ketika diterpa gelombang laut. Hal ini terjadi karena setiap gelombang selalu membawa energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Ketika mandi di laut, tubuh kita terhempas ketika diterpa gelombang laut karena terdapat energi pada gelombang laut. Energi yang terdapat pada gelombang laut bisa bersumber dari angin dan lainnya.


Senin, 25 Juli 2022

3.1 Memahami Sikap Dan Perilaku Wirausaha

Memahami Sikap Dan Perilaku Wirausaha

    Wirausaha adalah seseorang yang memiliki kemampuan dalam menjalankan usaha yang mana untuk meningkatkan nilai agar dapat dipasarkan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam menjalankan usahanya, tentunya seorang wirausaha menginginkan tujuan usahanya dapat tercapai. Oleh mencapai keberhasilan dalam usaha dibutuhkan sikap dan perilaku wirausaha. Dalam setiap usaha, kemungkinan terjadi resiko itu pasti ada. Oleh karena itu seorang wirausaha harus mampu dan mau mengambil resiko dari setiap peluang usaha yang diambil. Seorang wirausaha harus memiliki mental atau sikap saat tujuan usaha tercapai serta saat kerugian usaha terjadi. Sikap wirausaha adalah karakter atau sifat yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah peluang usaha.

    Selain itu, dalam proses perencanaan usaha diperlukan berbagai tindakan atau perilaku. Setiap perilaku wirausaha akan mempengaruhi tujuan dari usaha itu sendiri. Ketika perilaku atau tindakan yang diambil tepat maka tujuan usaha akan semakin dekat. Sebaliknya ketika perilaku wirausaha tidak tepat maka kerugian yang akan semakin dekat. Oleh karena itu setiap pengambilan tindakan atau keputusan harus dihitung secara matang agar usaha semakin dekat dengan pencapaian tujuan. Oleh karena itu sikap dan perilaku wirausaha sangat diperlukan dalam proses usaha atau bisnis. Selain itu sikap dan perilaku wirausaha akan sangat mempengaruhi tercapainya tujuan atau kesuksesan dalam usaha. Untuk lebih jelasnya, dalam artikel ini akan dibahas bagaimana memahami sikap dan perilaku wirausaha.


Pengertian Sikap dan Perilaku Wirausaha

    Pengertian sikap dan perilaku wirausaha adalah respon dan tindakan yang dilakukan oleh wirausaha terkait informasi berupa kritikan, kejadian, dan lain sebagainya terkait dalam menjalankan peluang usaha yang dipilih. Dengan kata lain sikap dan perilaku wirausaha merupakan mainset atau pola pikir terhadap berbagai hal yang dihadapi seperti kesulitan atau hambatan yang dialami. Untuk membentuk pola pikir tersebut maka seorang wirausaha harus memiliki karakter sebagai seorang wirausaha. Hal ini diperlukan agar setiap tindakan terhadap usaha yang dilakukan dapat berjalan sesuai dengan arah tujuan yang ingin dicapai.


Macam Macam Sikap dan Perilaku Wirausaha

Terdapat beberapa karakter yang diperlukan oleh seorang wirausaha. Untuk lebih jelasnya mengenai sikap dan perilaku wirausaha yang dibutuhkan adalah sebagai berikut.

1. Motivasi

    Motivasi berasal dari bahasa latin yang berarti “movere” yang berarti to move atau menggerakkan (Steers dan Porter, 1991). Sedangkan Suriasimantri berpendapat bahwa motivasi merupakan dorongan, hasrat, atau kebutuhan seseorang untuk berperilaku tertentu guna mencapai tujuan tertentu. Motif akan menghasilkan mobilisasi energi (semangat) dan menguatkan perilaku seseorang, serta kendaraan untuk membawa dan mengarahkan  perilaku seseorang (Beck, 1990).
    Seseorang dalam melakukan usaha menginginkan tujuan tertentu yaitu motif berprestasi (achievement motive). Motif berprestasi atau achievement motive adalah nilai sosial yang menekankan pada hasrat untuk mencapai yang terbaik guna mencapai kepuasan secara pribadi (Gede A.S dalam Suryana, 2003). Faktor dasar yang melandasi motivasi adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Maslow (1934) menjelaskan teori motivasi dengan menjelaskan tingkatan kebutuhan sebagai landasan yang melatar belakangi lahirnya motivasi bagi seseorang, yaitu kebutuhan fisik (physiological needs), kebutuhan akan keamanan (security needs), kebutuhan harga diri (esteem needs) dan kebutuhan akan aktualisasi diri (self-actualization needs).   
    Faktor yang mempengaruhi timbulnya motivasi terdiri atas faktor pendorong dan faktor pemelihara (Herzberg). Faktor pendorong timbulnya motivasi  terdiri atas kebersihan, pengakuan, kreativitas dan tanggung jawab, sedangkan faktor pemelihara motivasi meliputi  lingkungan kerja, insentif kerja, hubungan kerja dan keselamatan kerja. Motif prestasi seorang wirausaha terlihat dalam bentuk tindakan untuk melakukan sesuatu yang lebih baik dan lebih efisien dibandingkan sebelumnya. Menurut Suryana (2003), seorang wirausaha yang memiliki motif berprestasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  • Ingin mengatasi sendiri kesulitan dan persoalan-persoalan yang timbul pada dirinya,
  • Selalu memerlukan umpan balik yang segera untuk melihat keberhasilan atau kegagalannya
  • Memiliki tanggung jawab personal  yang tinggi
  • Berani menghadapi resiko dengan penuh perhitungan
  • Menyukai tantangan dan melihat tantangan secara seimbang. 

2. Prespektif

    Selalu prespektif mencerminkan bahwa seorang wirausahawan harus berfikir, berusaha  dan memanfaatkan peluang dengan penuh perhitungan untuk  meraih masa depannya secara optimis. Untuk mencapai masa dengan yang optimis, maka seorang wirausaha harus memiliki kemampuan untuk  menciptakan sesuatu yang baru serta berbeda dengan yang sudah ada (ability to create the new and different). Masa depan adalah suatu  kejadian (event) yang mengandung ketidak pastian (uncertainty). Maka dalam menyongsong masa depan tersebut  seorang wirausaha harus mampu memperhitungkan resiko yang timbul dan dengan cerdas dan tabah menghadapi tantangan akibat pilihan yang diambilnya.

3. Kreativitas

    Memiliki kreativitas tinggi berarti mempunyai kemampuan untuk berfikir yang baru dan berbeda (thinking new thing and different). Namun demikian untuk berfikir yang  baru dapat bersumber dari  sesuatu yang lama Kreativitas adalah berfikir untuk menciptakan sesuatu dari yang asalnya tidak ada (generating something from nothing). Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan-persoalan dan peluang untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan (Suryana, 2003).
    Dengan demikian kreativitas (daya cipta) mengandung beberapa aspek penting, antara lain (1) menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada (generating  something  from  nothing, (2) muncul ketika  melihat sesuatu yang lama dan berfikir sesuatu yang baru dan berbeda (arise when look at something old and think  something new and different), dan (3) menggantikan sesuatu dengan sesuatu yang lebih sederhana dan lebih baik (change something  with  something more simple and better).

4. Inovasi

    Memiliki perilaku inovatif tinggi merupakan salah satu kunci dari semangat berwirausaha. Sebenarnya  setiap orang  dibekali  talenta atau jiwa wirausaha walaupun dalam  derajat kapabilitas yang berbeda-beda. Jika  jiwa wirausaha atau  talenta  tersebut diberikan wadah yang baik, maka  perkembangan dan kemajuannya  akan memberikan hasil  sebagaimana mana yang diharapkan.  Jiwa wirausaha yang terdapat pada setiap orang itu tumbuh karena beberapa hal (1) setiap orang pasti memiliki cita-cita, impian dan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup, (2) setiap orang mempunyai intuisi untuk bekerja dan berusaha, (3) setiap orang mempunyai daya imajinasi yang dapat digunakan untuk berfikir kreatif, (4) setiap orang mempunyai kemampuan untuk belajar sesuatu yang sebelumnya tidak dikuasainya.

5. Komitmen

    Memiliki komitmen dalam pekerjaan  memberikan makna bahwa setiap wirausaha hendaknya komit dalam  mengelola usahanya yang dilakukan dengan cara bersungguh-sungguh dan memberikan curahan perhatian sepenuhnya. Oleh sebab itu seorang wirausaha yang komit atas pekerjaannya  tidak akan membiarkan usahanya  berjalan di tempat, tetapi selalu berfikir dan berusaha agar usahanya itu dapat berkembang dan mempunyai keunggulan kompetisi dengan yang lainnya. Untuk maksud tersebut, maka seorang wirausahawan  harus sepenuh hati dalam menjalankan usahanya dan berani mengambil resiko usaha yang sudah diperhitungkan sebelumnya. Wirausahawan yang komit terhadap pekerjaannya harus berani bangkit dari kegagalannya dan menjadikan masalah yang dihadapi sebagai peluang. Tidak setengah - setengah dalam mengelola usaha dapat diartikan bahwa seorang wirausahawan harus memiliki semangat kewirausahaan.

6. Etos Kerja dan Tanggung Jawab

    Etos kerja akan membentuk suatu produktivitas sedangkan tanggung jawab akan  menumbuhkan wirausaha  yang   adil dan bertanggung jawab  terhadap semua pemangku kepentingan (stakeholder) yang berhubungan dengan usaha  dan hasil usahanya. Dalam  pengertian bisnis modern,  tanggung jawab  tersebut ditunjukkan dengan  adanya tanggung jawab sosial  (social responsibility) antara lain dengan melindungi  stakeholder dan lingkungannya dari adanya kerugian moril maupun material atas keberadaan perusahaan dan hasil produksinya.

7. Mandiri

    Mandiri atau tidak tergantung kepada orang lain akan menumbuhkan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different). Melalui kemandirian dalam berfikir kreatif dan bertindak inovatif, seorang wirausaha dapat menciptakan peluang dalam menghadapi tantangan hidup. Oleh sebab itu, seorang wirausaha harus mempunyai kemampuan kreatif dalam mengembangkan ide dan pikirannya terutama dalam menciptakan peluang usaha bagi dirinya dan bagi orang lain.

8. Berani Mengambil Resiko

    Berani mengambil resiko tidak sama dengan spekulasi. Artinya resiko  yang ditanggung oleh seorang wirausahawan adalah resiko yang sudah diperhitungkan secara matang. Richard Cantillon adalah orang yang pertama menggunakan istilah entrepreneur dan mengatakan bahwa  entrepreneur adalah seseorang yang berani menanggung resiko. Keberanian menanggung resiko yang disertai perhitungan yang mapan merupakan karakteristik wirausaha yang unggul. Setiap resiko yang menjadi nilai dalam kewirausahaan adalah resiko yang sudah diperhitungkan  dan penuh realistis.

9. Selalu Mencari Peluang

    Selalu mencari peluang dimaknakan bahwa seorang wirausaha yang mempunyai jiwa kewirausahaan harus memberikan tanggapan positif terhadap peluang yang ada dalam kaitannya dengan mendapatkan keuntungan untuk usahanya (organisasi bisnis) atau memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat (organisasi nirlaba). Dengan hal ini maka kewirausahaan merupakan tanggapan terhadap peluang usaha yang terungkap terhadap perilaku atau tindakan yang menghasilkan penambahan nilai.

10.  Memiliki Jiwa Kepemimpinan

    Jiwa kepemimpinan, keteladanan dan kepeloporan selalu dimiliki oleh seorang wirausaha yang sukses. Seorang yang memiliki jiwa kepemimpinan pada umumnya ingin tampil berbeda, lebih dahulu (lebih  cepat) dan lebih menonjol. Hal inilah yang melandasi mengapa seorang wirausaha  yang memiliki jiwa kepemimpinan  akan menggunakan kemampuan kreativitas dan inovasinya untuk menghasilkan  barang dan jasa dengan lebih cepat dipasarkan dan berbeda dari pesaingnya. Wirausaha seperti inilah  yang menganggap perbedaan sebagai suatu peluang untuk menambah nilai barang dan jasa yang dihasilkan, sehingga ia akan menjadi leader, baik dalam bidang produksi  maupun pemasaran. Seorang wirausaha yang memiliki jiwa kepemimpinan selalu ingin mencari peluang, terbuka menerima kritik dan menjadikan saran  sebagai pertimbangan dalam melakukan perbaikan. Seorang  wirausaha yang memiliki leadership ability akan mampu menggunakan pengaruh tanpa kekuatan (power)  dan mengutamakan strategi mediator dan negosiator dibandingkan cara-cara diktator.

11. Memiliki Kemampuan Manajerial

    Memiliki kemampuan manajerial merupakan salah satu aspek  yang harus ada pada setiap wirausaha. Kemampuan manajerial merupakan kemampuan untuk mengambil keputusan usaha dan melaksanakan seluruh fungsi manajemen, yaitu  membuat rencana usaha, mengorganisasikan usaha, mengelola usaha (termasuk  mengelola sumber daya manusia), melakukan publikasi/promosi  hasil usaha dan mengontrol pelaksanaan usaha.

12. Memiliki Kemampuan Personal

Memiliki ketrampilan personal  diartikan sebagai wirausaha andal.  Terdapat  8 ciri wirausaha andal, menurut Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1995  Tentang Gerakan Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaa yaitu :
  • Percaya diri dan sikap mandiri  yang tinggi  untuk berusaha mencari penghasilan dan keuntungan melalui perusahaan.
  • Dapat mencari dan menangkap peluang usaha yang menguntungkan serta melakukan apa saja yang perlu untuk memanfaatkannya.
  • Dapat bekerja keras dan tekun dalam menghasilkan barang dan jasa, serta mencoba cara kerja  yang lebih tepat dan efisien. 
  • Dapat berkomunikasi, tawar menawar dan musyawarah dengan berbagai pihak yang besar pengaruhnya pada kemajuan usaha terutama para pembeli/pelanggan (memiliki kemampuan salesmanship). 
  • Melakukan usaha dengan terencana, jujur, hemat dan disiplin.
  • Memiliki rasa cinta terhadap kegiatan usahanya dan perusahaannya serta lugas dan tangguh tetapi cukup luwes dalam melindunginya.
  • Dapat meningkatkan kapasitas diri sendiri dan perusahaan
  • Berusaha mengenal dan mengendalikan lingkungan serta menggalang kerjasama yang slaing menguntungkan dengan berbagai pihak yang berkepentingan terhadap perusahaan

Rabu, 23 Maret 2022

Menerapkan proses desain produk elektronik

 


Produk Rekayasa Elektronika Praktis menjadi bagian kebutuhan manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Wirausaha di bidang rekayasa elektronika praktis dengan memberi nilai tambah dalam segala aktivitas apapun menggunakan rangkaian elektronika dengan memperhatikan kebutuhan pelanggan dapat mendatangkan hasil/income sesuai harapan dalam mendirikan usaha. Menggali, mengenali, dan mengembangkan potensi dan kompetensi diri dapat digunakan untuk mencapai kesuksesan dalam berwirausaha. Dalam pengembangan desain dan produksi produk elektronika praktis dapat diuraikan seperti di bawah ini.

1. Pengembangan Desain Produk Elektronika Praktis

 

Pengembangan desain dalam pembuatan produk elektronika praktis diawali dengan mencari data tentang potensi pasar yang membutuhkan produk elektronika praktis ini disamping ketersediaan bahan baku. Jenis, material, bentuk dan karakter dari bahan baku akan menjadi dasar untuk ide produk yang akan dibuat. Penentuan bahan baku yang akan digunakan menjadi dasar untuk proses pengembangan ide produk. Desain produk elektronika praktis harus memiliki fungsi di samping estetika dan keunikan. Proses pencarian ide menjadi sangat penting. Ide desain produk elektronika praktis dapat diperoleh dengan tiga cara pendekatan mengenali pasar sasaran dan selera pasar, melakukan eksplorasi material untuk menghasilkan estetika produk yang berbeda dan unik, dan memikirkan di mana produk tersebut akan diletakkan dan digunakan.


2. Bahan Pendukung Produk Elektronika Praktis

 

Bahan pendukung adalah bahan-bahan yang dipakai selama proses produksi pembuatan produk elektrnika praktis. Bahan pendukung produk elektronika praktis berupa sumber daya yang terdapat di sekitar kita diantaranya terbagi menjadi:


a. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam adalah kekayaan yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam dibagi menjadi dua:

 

1.)   Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), yaitu sumber daya alam dimana ketika dimanfaatkan secara terus menerus masih dapat diperbaharui kembali.

2.)     Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable), yaitu apabila sumber daya alam ini dimanfaatkan secara terus menerus oleh manusia jumlahnya akan berkurang dan lama kelamaan akan habis.


b. Sumber Daya Manusia

Pemanfaatan sumber daya alam melibatkan manusia. Tantangan sumber daya manusia sekarang ini adalah mampu menjadi manusia yang berkualitas sehingga dapat memanfaatkan SDA secara optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Sumber daya manusia dapat berupa tenaga kerja dan kewirausahaan :

 

1.)    Tenaga kerja adalah penduduk yang ikut aktif dalam kegiatan produksi. Contoh tenaga kerja, yaitu petani yang mengolah tanah pekarangan atau sawah agar menghasilkan padi, sayuran, buah, dan hasil pertanian lain. Tenaga kerja yang mengolah hasil pertanian menjadi produk kuliner yang dipasarkan dengan menggunakan peralatan aplikasi elektronika praktis sehingga dapat menarik pengunjung. Peralatan elektronik praktis menjadi kebutuhan untuk menunjang usaha. Sumber daya manusia terus meningkatkan kemampuan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan standar produksi.

2.)    Sumber daya kewirausahaan adalah semangat, sikap, dan perilaku seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga dapat menghasilkan keuntungan. Orang yang memiliki mental kewirausahaan disebut wirausaha.


3. Alat Pendukung Produksi

 

Usaha produk elektronika yang sudah mengalami perkembangan permintaan yang besar membutuhkan peralatan-peralatan yang memiliki presisi dan kecepatan kerja tinggi. Pengembangan terus dilakukan dengan melalui tahapan evaluasi dan pengembangan. Beberapa alat pendukung dalam pembuatan produk elektronika rekayasa antara lain sebagai berikut :

 

a.      Mesin pembuat lobang PCB. Terdapat beberapa pengeboran proses dan cara dalam pembuatan lubang PCB, pilihan cara umumnya mempertimbangkan biaya, kecepatan, dan jumlah produksi. Pertama, pengeboran PCB dengan bor manual yang banyak digunakan dalam membuat lubang PCB. Cara ini cukup hemat namun membutuhkan waktu lama dan hasil yang diperoleh tidak banyak. Lobang yang dihasilkan juga tidak seragam. Kedua pembuatan lobang PCB dengan CNC merupakan cara modern yang menghasilkan lobang bor yang presisi, dan mencegah terjadinya kesalahan pengeboran karena dikontrol oleh komputer. Ketiga menggunakan puncing yang merupakan kombinasi dari cara manual dan CNC. Cara ini dapat menghasilkan jumlah yang banyak. Dengan sekali punching seluruh lobang akan terbentuk secara serentak dan cara ini merupakan cara paling cepat dalam pembuatan lobang PCB. Hasil lobang lebih seragam dan sama sesuai dengan cetakan yang dibuat sebelumnya. Namun cara ini termasuk mahal terutama dalam pembuatan cetakannya.

 

b.      Mesin laser cutting, digunakans untuk memotong sesuai dengan kebutuhan. Hasil potongan tergantung pada jenis mesin laser, daya mesin laser, setting kecepatan potong, dan power. Pilih gambar yang akan dilaser, tentukan dan pilih jenis seting dengan menggunakan kombinasi antara kecepatan dan power dengan hasil potongan yang baik. Perangkat lunak, sistem dan cara kerja yang berbeda antara mesin laser satu dengan yang lain. Semakin besar kekuatan yang ada maka semakin besar power yang digunakan, kecepatan semakin ditingkatkan sehingga dapat memotong lebih cepat. Semakin tinggi power yang digunakan berakibat pada panas yang muncul, sehingga meningalkan noda bakar pada benda kerja atau material. Pilihan setting disesuaikan dengan jenis material yang akan dipotong.

 

4. Menerapkan Keselamatan Kerja

 

Terjadinya sebuah kecelakaan saat bekerja memang tidak diharapkan, namun demikian kecelakaan bisa muncul karena adanya keterbatasan fasilitas keselamatan kerja, juga karena kelemahan pemahaman faktor-faktor prinsip yang keamanan dan keselamatan kerja. Keamanasn kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut : 1) Baju kerja, 2) Helm, 3) Kaca mata, 4) Sarung tangan, dan 5) Sepatu. Unsur-unsur penunjang keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut: 1) Buku petunjuk penggunaan alat, 2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya, 3) Himbauan-himbauan, dan 4) Petugas keamanan.


5. Perawatan Produk Elektronika Praktis

 

Perawatan produk meliputi pemeliharaan peralatan dan pemeliharaan lingkungan. Aktivitas perawatan produk dikembangkan secara berkala dan harus sesuai dengan SOP yang dikembangkan untuk produk tersebut. Produk elektronika praktis sebagian besar menggunakan bahan-bahan yang tidak mudah terurai seperti plastik, bahan-bahan semikonduktor, dan baterai yang harus betul-betul diperhatikan penanganan limbahnya agar tidak mencemari lingkungan.