Rabu, 22 Desember 2021

Programmable Logic Devices (PLD)

 Programmable Logic Devices (PLDs) diperkenalkan pada pertengahan tahun 1970-an. Konsep dasar dari PLD sendiri adalah bagaimana membuat sebuah sirkuit logika kombinasional yang bersifat programmable (mampu diprogram). Perlu diingat, sirkuit kombinasional merupakan sirkuit yang di dalamnya tidak memiliki elemen memori. Hal ini berbeda dengan microprocessor yang mampu menjalankan sebuah program, namun nantinya mempengaruhi perangkat keras yang telah sudah ditentukan terlebih dahulu. Sedangkan kemampuan pemrograman PLD sudah direncanakan pada tingkat perangkat keras. Dengan kata lain, PLD adalah sebuah chip yang memiliki tujuan utama agar nantinya mampu mengatur perangkat keras sedemikain rupa sesuai dengan speseifikasinya.

Gambar 1. Programmable Logic Devices

Generasi PLD yang pertama dikenal dengan nama PAL (Programmable Array Logic) atau PLA (Progrramable Logic Array), tergantung pada bentuk skema pemrogramannya. PAL/PLA biasanya hanya menggunakan gerbang logika (tidak ada flip flop), serta hanya memperbolehkan implementasi dari sebuah sirkuit kombinasional saja. Untuk menyelesaikan masalah ini, maka dibuatlah PLD yang telah memiliki sebuah flip-flop pada tiap output sirkuitnya. Dengan demikian, fungsi sekuensial sederhana dapat diimplementasikan dengan baik (bukan lagi hanya funsi kombinasional saja).

Selanjutnya, pada awal tahun 1980-an, tambahan untaian logika ditambahkan pada tiap-tiap output PLD. Output baru tersebut diberi nama Macrocell yang diisi flip-flop, gerbang logika dan multiplekser. Selain itu, Macrocell sendiri juga bersifat programmable. Apalagi pada cell tersebut disediakan sinyal feedback yang berasal dari output sirkuit ke progrramable array. Sinyal tersebut nantinya akan memberikan PLD tingkat fleksibilitas yang lebih tinggi. Struktur baru dari PLD inilah yang kemudian secara umum diberi nama PAL (GAL). Arsitektur yang serupa juga dikanal dengan sebutan PALCE (PAL CMOS Electrically erasable/programmable). Semuanya (baik PAL, PLA, PLD, maupun GAL/PALCE) secara umum kini lazim disebut sebagai SPLDs(Simple PLDs)

Gambar 2. Macrocell

 

Berikutnya, beberapa perlangkapan GAL dibuat pada chip yang sama dengan menggunakan penjaluran (routing) yang lebih canggih, menggunakan teknologi silikon yang lebih rumit serta beberapa tambahan yang menjadi ciri khas, seperti dukungan JTAG, dan antarmuka untuk beberapa standar logika. Pendekatan ini kemudian dikenal dengan nama CPLD (Complex PLD). CPLD saat ini lebih tekenal karena kepadatan (density) yang tinggi, hasil yang memuaskan, dan biaya yang cukup rendah (CPLD dapat dibeli dengan harga kisaran 1 dolar saja).

Gambar 3. CPLD

Akhirnya, pada pertengahan 1980-an, FPGA(Field Proframmable Gate Arrays) mulai diperkenalkan. FPGA berbeda dari CPLDs dari segi arsitektur, teknologi, ciri khas serta dari segi biaya. FPGA utamanya ditujukan untuk implementasi yang membutuhkan ukuran besar besar, serta  untuk sirkuit yang memiliki kemampuan tinggi.

Jumat, 12 November 2021

Memahami hak atas kekayaan intelektual

 A. Pengertian hak atas kekayaan intelektual (HAKI)

Pada dasarnya konsep tentang HaKI bersumber pada pemikiran bahwa karya intelektual yang telah diciptakan atau dihasilkan manusia memerlukan pengorbanan waktu, tenaga dan biaya. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI) atau Hak Kekayaan Intelektual (HKI) adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu kreativitas intelektual.

Berdasarkan pengertian ini maka perlu adanya penghargaan atas hasil karya yang telah dihasilkan yaitu perlindungan hukum bagi kekayaan intelektual tersebut. Tujuannya adalah untuk mendorong dan menumbuhkembangkan semangat terus berkarya dan mencipta. Objek perlindungan hukum yang diatur dalam HaKI adalah karya-karya yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual manusia.

B. Macam-Macam HaKi

Secara garis besar HaKI dibagi dalam 2 (dua) bagian, yaitu:

1. Hak Cipta (Copyright)

Hak Cipta adalah hak eksklusif pencipta yang timbul secara otomatis berdasarkan prinsip deklaratif setelah suatu ciptaan diwujudkan dalam bentuk nyata tanpa mengurangi pembatasan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

2. Hak kekayaan industri (industrial property rights)

Hak kekayaan industri yang mencakup :
    a. Paten (patent)
    b. Desain industri (industrial design)
    c. Merek (trademark)
    d. Penanggulangan praktik persaingan curang (repression of unfair competition)
    e. Desain tata letak sirkuit terpadu (layout design of integrated circuit)
    f. Rahasia dagang (trade secret)

C. Fungsi dan Pentingnya HAKI

Tentu ada banyak keuntungan ketika Anda dapat mematenkan karya Anda. Diantaranya sebagai berikut:

1. Sebagai Perlindungan Hukum Terhadap Pencipta dan Karya Ciptanya

Jika Anda mendaftarkan suatu karya ke HAKI, maka secara otomatis Anda dan karya tersebut akan mendapat perlindungan hukum. Anda sebagai pemilik karya tentunya lebih leluasa dalam memanfaatkan nilai ekonomis dari karya cipta tadi tanpa takut menyalahi hukum.

2. Sebagai Bentuk Antisipasi Pelanggaran HAKI

Pendaftaran hak cipta ke HAKI juga membuat Anda memiliki landasan yang kuat untuk melawan orang-orang yang menggunakan karya Anda secara ilegal. Dengan begini maka pihak lain bisa lebih berhati-hati untuk tidak mencomot karya orang lain.

3. Meningkatkan Kompetisi dan Memperluas Pangsa Pasar

Tidak setiap orang mampu mengeluarkan kreativitasnya untuk menghasilkan karya. Dengan HAKI, maka masyarakat akan termotivasi untuk berkarya dan berinovasi sehingga kompetisi semakin meningkat. Hal ini secara tidak langsung akan membuat perusahaan saling berlomba untuk menghasilkan karya terbaik

4. Memiliki Hak Monopoli

Anda harus ingat, sistem pendaftaran hak kekayaan intelektual ini hanya diberikan pada pihak pertama yang mendaftar ke Direktorat Jenderal HAKI. Jadi, selagi produk Anda masih baru dan memiliki potensi yang bagus maka harus segera didaftarkan.

Minggu, 08 Agustus 2021

MENGANALISIS PELUANG USAHA (Part2)

1.      Melihat ada atau tidak peluang pasar yang dituju :

a.       Amati kebutuhan apa yang paling banyak diperlukan oleh masyarakat

b.      Kapan saja mereka membutuhkan barang tersebut

c.       Lihat karakteristik konsumen, seperti kebutuhannya apa saja,jadi produknya bisa disesuaikan dengan segmen konsumennya.

d.      Bagaimana daya beli konsumen dan bagaimana pembuatannya apakah berkualitas atau tidak

e.       Lihat ada pesaingnya atau tidak, cari peluang pasar yang belum digarap oleh pesaing

2.      Studi Kelayakan Usaha

Studi ini pada dasarnya membahas tentang berbagai konsep dasar yang berkaitan keputusan dan proses pemilihan proyek bisnis agar mampu memberikan manfaat ekonomis dan sosial sepanjang waktu.

a.       Hasil studi kelayakan usaha pada prinsipnya dapat digunakan untuk :

1.      Merintis usaha baru atau produk baru

2.      Mengembangkan usaha yang sudah ada atau memperluas usaha

3.      Memilih jenis usaha atau investasi/proyek yang paling menguntungkan

b.      Studi kelayakan usaha dapat dilakukan dengan cara :

1.      Tahap penemuan ide atau perumusan gagasan, yaitu mencari kemungkinan-kemungkinan bisnis/produk usaha yang bisa diidentifikasi dan dirumuskan, misalnya membuat produk dari bahan lunak, bahan keras, pembenihan ikan, kuliner, kosmetik, atau produk lainnya sesuai dengan keahlian

2.      Tahap formulasi tujuan, yaitu merumuskan visi dan misi ke depan yang harus diwujdkan dalam tindakannya

3.      Tahap analisis, yaitu proses sistematis yang harus dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek melputi aspek pasar, aspek teknik produksi, aspek manajemen dan aspek finansial

4.      Tahap keputusan, yaitu setelah dievaluasi, dipelajari, dan memperhatikan hasilnya maka wirausaha haus bisa memutuskan apakah usaha tersebut dapat dilaksanakan atau tidak


a.       Sistematika penyusunan studi kelayakan usaha

1.      Pengenalan produk yang akan dibuat

2.      Bahan dan cara pembuatannya seperti apa

3.      Perlengkapan usaha dan karyawannya

4.      Cara mempromosikan seperti apa

5.      Metode penetapan harga yang terjangkau oleh konsumen

6.      Risiko yang akan terjadi dan pemecahannya

7.      Tips dan trik pengelolaan usahanya bagaimana

b.      Asumsi dan penganggaran biaya usaha serta perkiraannya meliputi :

1.      Masa penyusutan perlengkapan dan peralatan usaha

2.      Belanja bahan baku dan pendukung

3.      Jumlah pegawainya

4.      Jumlah porsi yang tersedia di pasaran bisa meningkat seiring permintaan

5.      Biaya investasi awal

6.      Biaya operasional perbulan

7.      Penerimaan dan pengeluaran per bulan

8.      Keuntungan/laba per bulan

9.      Payback period

c.       Pada intinya penyusunan studi kelayakan usaha hanya memuat 5 hal :

1.      Pasar yang akan dimasuki seperti apa

2.      Cara dan metode produksinya bagaimana

3.      Manajemen pengelolaan usahanya seperti apa

4.      Cara pengelolaan keuangan, penyusunan cash flownya, metode pencatatan transaksinya, bukti transaksi, dan penyusunan laporan keuangan

5.      Situasi dan kondisi ekonomi yang terjadi, baik yang terkait dengan usaha/produk atau kondisi ekonomi masyarakat (konsumen) juga harus menjadi perhatian agar tidak menimbulkan efek yang merugikan

 

Contoh Study Kelayakan Usaha Usaha :

 

CONTOH STUDI KASUS KELAYAKAN USAHA SOTO AYAM

 

A.    Pengenalan Produk

Soto merupakan makanan yang mudah ditemukan hamper di semua daerah di Indonesia. Banyak jenis soto yang kita kenal baik dari nama daerah asal maupun dari bahan bakunya. Dari sekian banyak soto yang ada, soto ayam merupakan soto yang sangat popular dan banyak penggemarnya. Hampir di setiap tempat berkumpulnya para pedagang pasti ditemukan soto.

1.      Bahan dan cara membuat

Secara umum, soto yam terbuat dari potogan daging ayam yang dilengkapi dengan kol, soun, taoge dan daun seledri yang dirajang. Bumbu yang digunakan merica, bawang putih, bawang merah, kemiri, jahe, kunyit dan garam. Kuah soto dibuat dengan cara daging ayam bersama bumbu direbus dalam sebuah panic. Setelah empuk daging ayam diangkat, air sisa rebusannya tetap di dalam panic.

2.      Penyajian

Soto ayam biasanya disajikan dalam mangkuk. Penyajiannya bisa dilengkapi dengan nasi atau lontong, baik dicampur maupun disajikan terpisah. Agar soto ayam terasa lebih segar biasanya ditambah dengan perasan jeruk nipis dan sambal.

B.     Gambaran Usaha

·         Produk

Secara umum, soto yam terbuat dari potogan daging ayam yang dilengkapi dengan kol, soun, taoge. Banyaknya penggemar soto ayam membuat usaha ini sangat menarik dan prospektif untuk dijalankan. Bahan-bahan soto pun bisa diperoleh di pasar tradisional terdekat. Ayam berukuran sedang bisa dibeli dengan harga Rp.18.000 – Rp. 20.000 per ekor (Desember 2006- januari 2007). Bumbu dan bahan lainRp. 30.000,- untuk 50 porsi. Beras 7 liter Rp. 4.000/liter. Kesegaran ayam dan bahan bahan yang hrus dibeli diperhatikan agar mutu masakan dan kepuasan konsumen tetap terjaga.

 

·         Tempat usaha

Tempat yang dipilih untuk usaha ini harus ramai agar banyak konsumen yang dating. Lokasi pinggir jalan raya,apalagi dekat dengan komunitas tertentu, seperti sekolah,kampus, perkantoran, pusat perbelanjaan, komplek perumahan, dan lingkungan pasar merupakan tempat ideal yang bisa dipilih untuk berjualan soto. Biasanya untuk menyewa tempat rata-rata Rp.10.000.000 – Rp.15.000.000 per tahun untuk kios permanen

·         Perlengkapan usaha dan karyawan

·         Gerobak ukuran sedang Rp. 3.000.000,-

·         Peralatan masak (panic, kompor, penggorengan) Rp. 3.000.000,-

·         Peralatan makan dan minum Rp. 2.500.000,-

·         Meja kursi Rp. 5.000.000,-

·         Gaji karyawan Rp. 700.000,-/bulan

·         Promosi

Memasang spanduk di depan tempat usaha atau menyebarkan brosur di sekitar tempat usaha. Promosi yang tidak kalah penting juga berasal dari konsumen yang puas pada produk kitadan akan melakukan promosi dari mulut ke mulut.

·         Penetapan harga

Soto ayam beserta nasi Rp. 6.000-7.000, dengan harga seperti ini margin yang diperoleh bisa mencapai 40%

·         Risiko

·         Pesaing yang semakin banyak

Hal ini dapat diantisipasi jika sejak awal konsisten menyajikan soto ayam yang berkualitas dari segi rasa, pelayanan yang memuaskan

·         Berkurangnya pelanggan pada hari-hari tertentu

Hal ini dapat diantisipasi dengan mengurangi stok pembelian

·         Tip dan trik usaha soto ayam

·         Memberi nama yang unik

·         Menjalin hubungan dengan supplier bisa menghemat waktu dan tenaga

·         Membuat bumbu dalam jumlah banyak

·         Menyesuaikan rasa dengan selera masyarakat setempat

·         Buka sejak pagi, ciptakan tren sarapan dengan soto ayam

C.    Asumsi usaha soto ayam skala ruko

·         Masa pakai peralatan gerobak 3 thn, peralatan masak 1 thn, peralatan makan 1 thn, meja kursi 3 thn, kelengkapan lainnya (tempat bumbu, tempat tissue) 1 thn

·         Pemilik mempunyai kemampuan memasak dan turun lapangan dalam usahanya sehingga memerlukan satu pegawai

·         Biaya investasi


Gerobak

3.000.000

Peralatan masak

3.000.000

Meja dan kursi

5.000.000

Perlengkapan lain

300.000

Total biaya investasi

13.800.000


·         Biaya operasional per bulan

Biaya tetap

 

 

 

Penyusutan gerobak

1/36 X 3.000.000,-

83.500

 

Penyusutan peralatan masak

1/12 X 3.000.000,-

250.000

 

Penyusutan peralatan makan

1/12 X 2.500.000,-

208.500

 

Penyusutan meja dan kursi

1/36 X 5.000.000,-

139.000

 

Kelengkapan lain

1/12 X 300.000

25.000

 

Sewa tempat

25.000.000/tahun : 12 bulan

2. 083. 500

 

Gaji 1 orang karyawan

700.000

 

Total Biaya tetap

3.489.500

Biaya variable

Ayam dan bahan lain

150.000/hari X 30 hari

4.500.000

 

Beras

7 liter X 4.000 X 30 hari

840.000,0

 

Listrik

400.000

 

Keamanan dan kebersihan

50.000

 

Total biaya variable

5.790.000

Biaya operasional + Biaya variabel

 

9.279.000

Penerimaan per bulan

Soto

6.000 X 50 porsi X 30 hari

9.000.000

 

Penjualan minuman

2.000 X 50 X 30 hari

3.000.000

 

Total Penerimaan

12.000.000

Keuntungan per bulan

Keuntungan =

Penerimaan – biaya operasional

12.000.000-9.279.500

2.720.000

Pay back period

(Biaya investasi/keuntungan) X 1bln

(13.800.000/2.720.000) X 1bln = 5 bulan


1.1  Pemanfaatan peluang secara kreatif dan inovatif

A.    Kreatif

Orang kreatif adalah orang yang cepat menangkap peluang yang muncul dari suatu kondisi lingkungan sekitarnya. Orang kreatif akan memandang barang yang oleh kebanyakan orang dianggap tidak berguna, menjadi sangat berguna dan mempunyai nilai jual. Menurut Coleman dan Hamman berfikir kreatif adalah berfikir yang menghasilkan metode baru, konsep baru, pengertian baru, perencanaan baru dan seni baru. Ada beberapa peluang usaha yang bisa dimanfaatkan secara kreatif dan mampu menghasilakan nilai tambah :

Memanfaatkan barang bekas


Memanfaatkan barang yang tersedia di alam seperti membuat gerabah, dari kerajinan tanah liat

1.      Memanfaatkan kejadian atau peristiwa yang ada disekitarnya. Misalnya berjualan aneka keperluan sekolah menjelang tahun ajaran baru, berjualan parcel menjelang Hari Raya Idul Fitri

2.      Memanfaatkan segala hal yang dianggap membrikan peluang dan kesempatan yang menguntungkan dikemudian hari dengan mengetahui cara pengolahan dan manfaatnya.

Tujuh langkah proses berfikit kreatif :


A.    Inovatif

Inovasi adalah suatu proses pengubahan peluang menjadi gagasan/ide yang dapat dijual dan diterima oleh masyarakat. Inovasi bukan selalu berupa ide yang sangat rumit, tetapi kadang inovasi berasal dari ide yang sederhana asal merupakan yang baru dan harus lebih baik dari yang sudah ada. Menurut Kuratko ada 4 jenis inovasi

1.      Invensi (penemuan)

2.      Ekstensi (pengembangan)

3.      Duplikasi (penggandaan)

4.      Sintesis (formula baru)

 

 

1.3  Mengembangkan Ide dan Peluang Usaha

 

1.      Menetapkan pengembangan ide usaha dengan jelas

2.      Memanfaatkan peluang khusus dalam pengembangan ide usaha tersebut

3.      Mengupayakan agar setiap karyawan didalam perusahaan paham terhadap pengembangan ide usaha tersebut

4.      Membuat atau melaksanakan pengembangan ide usaha tersebut

5.      Memberikan penghargaan kepada karyawan agar terpacu untuk mengembangkan ide usaha

6.      Mengupayakan agar para karyawan perusahaan memahami perannya masing-masing dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk terlibat secara langsung dalam pengembangan ide usaha untuk meningkatkan prestasi perusahaan

 

1.4  Menganalisis Peluang Usaha


1.3  Analisis Risiko Usaha

Mengidentifikasi Risiko Usaha

a.      Perubahan permintaan

b.      Perubahan konjungtur

c.       Persaingan

d.      Perkembangan IPTEK

e.       Perubahan peraturan

f.        Bencana Alam

Prosedur Menganalisis Usaha

a.       Tujuan dan sasaran usaha

b.      Alternatif  Risiko

c.       Merencanakan dan melaksanakan sebuah alternatif

d.      Taksiran risiko usaha

e.       Mengumpulkan informasi usaha

f.        Mengurangi risiko usaha