Pengetian MOSFET
MOSFET tipe P biasanya disebut dengan PMOSFET atau pMOS. Dibawah ini adalah bentuk struktur dan Simbol MOSFET tipe P.
Pengetian MOSFET
1. Pengembangan Desain Produk Elektronika Praktis
Pengembangan desain dalam pembuatan
produk elektronika praktis diawali dengan mencari data tentang potensi pasar
yang membutuhkan produk elektronika praktis ini disamping ketersediaan bahan
baku. Jenis, material, bentuk dan karakter dari bahan baku akan menjadi dasar
untuk ide produk yang akan dibuat. Penentuan bahan baku yang akan digunakan
menjadi dasar untuk proses pengembangan ide produk. Desain produk elektronika
praktis harus memiliki fungsi di samping estetika dan keunikan.
Proses pencarian ide menjadi sangat
penting. Ide desain produk elektronika praktis dapat diperoleh dengan tiga cara
pendekatan mengenali pasar sasaran dan selera pasar, melakukan eksplorasi
material untuk menghasilkan estetika produk yang berbeda dan unik, dan
memikirkan di mana produk tersebut akan diletakkan dan digunakan.
2. Bahan Pendukung Produk Elektronika Praktis
Bahan pendukung adalah bahan-bahan
yang dipakai selama proses produksi pembuatan produk elektrnika praktis. Bahan
pendukung produk elektronika praktis berupa sumber daya yang terdapat di
sekitar kita diantaranya terbagi menjadi:
a. Sumber
Daya Alam
Sumber daya alam
adalah kekayaan yang tersedia di alam dan dapat dimanfaatkan oleh manusia dalam
usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Sumber daya alam dibagi menjadi dua:
1)
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui
(renewable), yaitu sumber daya alam dimana ketika dimanfaatkan secara terus
menerus masih dapat diperbaharui kembali.
2)
Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
(unrenewable), yaitu apabila sumber daya alam ini dimanfaatkan secara terus
menerus oleh manusia jumlahnya akan berkurang dan lama kelamaan akan habis.
b. Sumber
Daya Manusia
Pemanfaatan sumber
daya alam melibatkan manusia. Tantangan sumber daya manusia sekarang ini adalah
mampu menjadi manusia yang berkualitas sehingga dapat memanfaatkan SDA secara
optimal dengan tetap memperhatikan keseimbangan lingkungan. Sumber daya manusia
dapat berupa tenaga kerja dan kewirausahaan.
1)
Tenaga kerja adalah penduduk yang ikut aktif dalam
kegiatan produksi. Contoh tenaga kerja, yaitu petani yang mengolah tanah
pekarangan atau sawah agar menghasilkan padi, sayuran, buah, dan hasil
pertanian lain. Tenaga kerja yang mengolah hasil pertanian menjadi produk
kuliner yang dipasarkan dengan menggunakan peralatan aplikasi elektronika
praktis sehingga dapat menarik pengunjung. Peralatan elektronik praktis menjadi
kebutuhan untuk menunjang usaha. Sumber daya manusia terus meningkatkan
kemampuan sesuai dengan kebutuhan dengan memperhatikan standar produksi .
2)
Sumber daya kewirausahaan adalah semangat, sikap,
dan perilaku seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan ekonomi sehingga
dapat menghasilkan keuntungan. Orang yang memiliki mental kewirausahaan disebut
wirausaha.
3. Alat Pendukung Produksi
Usaha produk elektronika yang sudah
mengalami perkembangan permintaan yang besar membutuhkan peralatan-peralatan
yang memiliki presisi dan kecepatan kerja tinggi. Pengembangan terus dilakukan
dengan melalui tahapan evaluasi dan pengembangan. Beberapa alat pendukung dalam
pembuatan produk elektronika rekayasa antara lain sebagai berikut.
a.
Mesin pembuat lobang PCB. Terdapat beberapa
pengeboran proses dan cara dalam pembuatan lubang PCB, pilihan cara umumnya
mempertimbangkan biaya, kecepatan, dan jumlah produksi. Pertama, pengeboran PCB
dengan bor manual yang banyak digunakan dalam membuat lubang PCB. Cara ini
cukup hemat namun membutuhkan waktu lama dan hasil yang diperoleh tidak banyak.
Lobang yang dihasilkan juga tidak seragam. Kedua pembuatan lobang PCB dengan
CNC merupakan cara modern yang menghasilkan lobang bor yang presisi, dan
mencegah terjadinya kesalahan pengeboran karena dikontrol oleh komputer. Ketiga
menggunakan puncing yang merupakan kombinasi dari cara manual dan CNC. Cara ini
dapat menghasilkan jumlah yang banyak. Dengan sekali punching seluruh lobang
akan terbentuk secara serentak dan cara ini merupakan cara paling cepat dalam
pembuatan lobang PCB. Hasil lobang lebih seragam dan sama sesuai dengan cetakan
yang dibuat sebelumnya. Namun cara ini termasuk mahal terutama dalam pembuatan
cetakannya.
b.
Mesin laser cutting, digunakans untuk memotong
sesuai dengan kebutuhan. Hasil potongan tergantung pada jenis mesin laser, daya
mesin laser, setting kecepatan potong, dan power. Pilih gambar yang akan
dilaser, tentukan dan pilih jenis seting dengan menggunakan kombinasi antara
kecepatan dan power dengan hasil potongan yang baik. Perangkat lunak, sistem
dan cara kerja yang berbeda antara mesin laser satu dengan yang lain. Semakin
besar kekuatan yang ada maka semakin besar power yang digunakan, kecepatan
semakin ditingkatkan sehingga dapat memotong lebih cepat. Semakin tinggi power
yang digunakan berakibat pada panas yang muncul, sehingga meningalkan noda
bakar pada benda kerja atau material. Pilihan setting disesuaikan dengan jenis
material yang akan dipotong.
4.
Menerapkan Keselamatan Kerja
Terjadinya sebuah kecelakaan saat
bekerja memang tidak diharapkan, namun demikian kecelakaan bisa muncul karena
adanya keterbatasan fasilitas keselamatan kerja, juga karena kelemahan
pemahaman faktor-faktor prinsip yang keamanan dan keselamatan kerja. Keamanasn
kerja adalah unsur-unsur penunjang yang mendukung terciptanya suasana kerja
yang aman, baik berupa materil maupun nonmateril. Unsur-unsur penunjang
keamanan yang bersifat material diantaranya sebagai berikut : 1) Baju kerja, 2)
Helm, 3) Kaca mata, 4) Sarung tangan, dan 5) Sepatu. Unsur-unsur penunjang
keamanan yang bersifat nonmaterial adalah sebagai berikut: 1) Buku petunjuk
penggunaan alat, 2) Rambu-rambu dan isyarat bahaya, 3) Himbauan-himbauan, dan
4) Petugas keamanan.
5. Perawatan Produk Elektronika Praktis
Perawatan produk meliputi
pemeliharaan peralatan dan pemeliharaan lingkungan. Aktivitas perawatan produk
dikembangkan secara berkala dan harus sesuai dengan SOP yang dikembangkan untuk
produk tersebut. Produk elektronika praktis sebagian besar menggunakan
bahan-bahan yang tidak mudah terurai seperti plastik, bahan-bahan
semikonduktor, dan baterai yang harus betul-betul diperhatikan penanganan
limbahnya agar tidak mencemari lingkungan
A. FET ( Field Effect Transistor )
Pengertian Field Effect Transistor (FET) dan jenisnya
FET adalah komponen Elektronika aktif yang menggunakan Medan Listrik untuk mengendalikan Konduktifitasnya. Field Effect Transistor (FET) dalam bahasa Indonesia disebut dengan Transistor Efek Medan. Dikatakan Field Effect atau Efek Medan karena pengoperasian Transistor jenis ini tergantung pada tegangan (medan listrik) yang terdapat pada Input Gerbangnya. FET merupakan Komponen Elektronika yang tergolong dalam keluarga Transistor yang memilki Tiga Terminal Kaki yaitu Gate (G), Drain (D) dan Source (S).
Field Effect Transistor atau FET memiliki fungsi yang hampir sama dengan Transistor bipolar pada umumnya. Perbedaannya adalah pada pengendalian arus Outputnya. Arus Output (IC) pada Transistor Bipolar dikendalikan oleh arus Input (IB) sedangkan Arus Output (ID) pada FET dikendalikan oleh Tegangan Input (VG) FET. Jadi perlu diperhatikan bahwa perbedaan yang paling utama antara Transistor Bipolar (NPN & PNP) dengan Field Effect Transistor (FET) adalah terletak pada pengendalinya (Bipolar menggunakan Arus sedangkan FET menggunakan Tegangan).
Field Effect Transistor ini sering disebut juga dengan Unipolar Transistor atau Transistor Eka Kutup, hal ini dikarena FET adalah Transistor yang bekerja bergantung dari satu pembawa muatan saja, apakah itu Elektron maupun Hole. Sedangkan pada Transistor Bipolar (NPN & PNP) pada umumnya, terdapat dua pembawa muatan yaitu Elektron yang membawa muatan Negatif dan Hole sebagai pembawa muatan Positif.
Jenis-jenis Field Effect Transistor (FET) dan cara kerjanya:
Pada dasarnya terdapat dua jenis klasifikasi utama pada Field Effect Transistor atau FET ini, kedua jenis tersebut diantaranya adalah JFET (Junction Field Effect Transistor) dan MOSFET (Metal Oxide Semiconduction Field Effect Transistor). Junction FET (JFET)
Cara Kerja JFET pada prinsipnya seperti kran air yang mengatur aliran air pada pipa. Elektron atau Hole akan mengalir dari Terminal Source (S) ke Terminal Drain (D). Arus pada Outputnya yaitu Arus Drain (ID) akan sama dengan Arus Inputnya yaitu Arus Source (IS). Prinsip kerja tersebut sama dengan prinsip kerja sebuah pipa air di rumah kita dengan asumsi tidak ada kebocoran pada pipa air kita.
Besarnya arus listrik tergantung pada tinggi rendahnya Tegangan yang diberikan pada Terminal Gerbangnya (GATE (G)). Fluktuasi Tegangan pada Terminal Gate (VG) akan menyebabkan perubahan pada arus listrik yang melalui saluran IS atau ID. Fluktuasi yang kecil dapat menyebabkan variasi yang cukup besar pada arus aliran pembawa muatan yang melalui JFET tersebut. Dengan demikian terjadi penguatan Tegangan pada sebuah rangkaian Elektronika.
Struktur dasar dan symbol FET
Junction FET atau sering disingkat dengan JFET memiliki 2 tipe berdasarkan tipe bahan semikonduktor yang digunakan pada saluran atau kanalnya. JFET tipe N-Channel (Kanal N) terbuat dari bahan Semikonduktor tipe N dan P-Channel (Kanal P) yang terbuat dari Semikonduktor tipe P.
a. JFET Kanal-N
1. Pengertian Kewirausahaan
Istilah
kewirausahaan (entrepreneur) pertama kali diperkenalkan pada awal abad
ke-18 oleh ekonom perancis, Richard Cantillon.Menurutnya, entrepreneur adalah “agent
who buys means of production at certain prices in order to combine them”. Pengertian
lainnya menyebutkan kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain
dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal dan risiko serta menerima
balas jasa dan kepuasan serta kebebasan pribadi.
1)
Positif
Thingking
2)
Berorientasi
jauh ke.depan, berfikir maju, sikap prestatif, think for the fiture not
the past.
3)
Tidak
gentar menghadapi pesaing.
4)
Sikap
selalu ingin tahu.
5)
Ingin
memberi yang terbaik untuk orang lain.
6)
Penuh
semangat dan pantang menyerah.
7)
Memiliki
komitmen yang kuat dan integritas yang tinggi untuk meraih impian.
b. Perilaku (behaviour)merupakan hasil dari
seluruh pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud
dalam bentuk pengetahuan, sikap dan tindakan. Jadi perilaku muncul
didasarkan atas sikap yang telah diambil. Ada 2 kelompok perilaku manusia,
yaitu:
1)
Perilaku
tertutup, bila respon terhadap stimulus masih belum dapat diamati orang lain
(dari luar) secara jelas. Respon seseorang masih terbatas dalam bentuk
perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan dan sikap terhadap stimulus
yang bersangkutan.
2)
Perilaku
terbuka, bila respon terhadap stimulus sudah berupa tindakan atau praktek yang dapat
diamati orang dari luar. Respon ini dapat bersifat pasif seperti berpendapat
tanpa tindakan, maupun aktif dengan melakukan tindakan.
c. Sikap dan perilaku tidak dapat dipisahkan, sikap adalah mindset atau pola piker atas hal-hal yang dihadapinya sedangkan perilaku adalah tindakan dari kebiasaan atas kebenaran yang ia pegang teguh. Perilaku wirausahawan secara individu :
1) Teguh
pendirian.
2) Yakin
dengan apa yang dilakukan.
3) Komitmen
dan tanggunjawab.
4) Disiplin,
jujur dan optimis.
d. Perilaku secara social dan lingkungan : Berpenampilan rapi, berperilaku baik, senang memotivasi, teladan, pandai bergaul, cakap berkomunikasi.
e. Perilaku dalam pekerjaan : Berorientasi pada tujuan, tidak menunda pekerjaan, tuntas mengerjakan tugas, selalu ingin berprestasi, kreatif dan inovatif, menyukai tantangan dalam bekerja, selalu memiliki ide.
4. Sikap dan Perilaku Kerja Prestatif
a. Efektif adalah Pencapaian tujuan atau target dalam batas waktu yang sudah ditentukan. Efektif adalah kualitas yang baik, waktu yang tepat, biaya yang optimal, system yang benar, metode kerja sesuai SOP, alat yang benar, tepat cepat hemat, dan menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan maslah baru.
b. Efisien adalah sebuah hasil telah dicapai dan diwujudkan melalui perencanaan dan pengelolaan optimal dengan menggunakan alat yang tepat, biaya yang rendah, dan waktu penyelesaian yang cepat.
6. Karakteristik Wirausahawan
a.
Karakteristik
wirausahawan menurut Leland F. Hendie dan Jacob Satzky adalah the
pattern of behaviour characteristic forgiven individual.
b.
Pengertian
Karakteristik Menurut KBBI, Pengertian karakter dapat diistilahkan sebagai
sifat-sifat kejiwaan, budi pekerti, akhlak yang dimiliki seseorang yang
nantinya akan membedakan seseorang tersebut dengan orang lainnya..
c.
Menurut
Pusat Bahasa Depdiknas (2008).
Pengertian karakter merupakan bawaan
dari hati, jiwa, budi pekerti, kepribadian, sifat, tabiat, personalitas,
temperamen, dan watak. Berkarakter dapat pula diartikan sebagai kepribadian,
bersifat, berperilaku, berwatak, dan bertabiat
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, system instrumetasi elektronis semakin berperan penting dalam kehidupan manusia. System ini sangat membantu manusia dalam mengukur suatu besaran berupa besaran fisik dan kimia. Beberapa proses di industeri membutuhkan system instrumentasi elektronis sebagai masukan ke dalam sebuah proses pengendalian. Besaran masukan pada system instrumentasi bukan besaran listrik. Besaran masukan itu dapat besaran mekanik, kima, dan proses fisis. Untuk menggunakan masukan itu maka diperlukan metoda untuk mengubah besaran tersebut menjadi besaran listrik. Untuk mengubah besaran tersebut diperlukan sebuah converter yaitu berupa transduser dan sensor.
Salah satu elemen penting
system intrumentasi elektronik adalah tranduser dan sensor. Di dunia industri,
tranduser dan sensor berguna untuk monitoring, controlling, dan proteksi. Tranduser
dan sensor akan mengkonversi dari suatu isyarat input berupa isyarat fisis dan isyarat
kimia yang akan diubah ke suatu isyarat ouput berupa tegangan, arus, dan
hambatan. Sensor bisa saja menggunakan satu atau lebih pengkonversian untuk
menghasilkan suatu isyarat keluaran.
Tranduser adalah suatu
peralatan/ alat yang dapat mengubah suatu besaran ke besaran lain. Sebagai
contoh, definisi transduser yang luas ini mencangkup alat-alat yang mengubah gaya
atau perpindahan mekanis menjadi sinyal listrik. Tranduser dapat dikelompokkan berdasarkan
pemakaiannya, metode pengubahan energy, sifat dasar dari sinyal keluaran dan lain-lain.
Tranduser dan sensor dibedakan sesuai dengan aktifitas yang didasarkan atas konversi sinyal dari besaran sinyal bukan listrik (non electric signal value) ke besaran sinyal listrik (electric signal value) yaitu : sensor aktif (active sensor) dan sensor pasif (passive sensor). Sensor dan tranduser pasif merupakan suatu sensor dan tranduser yang dapat mengubah langsung dari energi dari energy bukan listrik (seperti : energi mekanis, energi thermis, energi cahaya atau energi kimia) menjadi energi listrik.
Sensor dan tranduser ini biasanya dikemas dalam satu
kemasan yang terdiri dari elemen sebagai detektor, dan piranti pengubah dari
energi dengan besaran bukan listrik menjadi energi besaran listrik. Sensor dan
tranduser aktif merupakan suatu sensor dan tranduser yang dapat mengubah
langsung dari energi dari energy bukan listrik (seperti : energi mekanis,
energi thermis, energi cahaya atau energi kimia) menjadi energi listrik bekerja
atas asas pengendalian tenaga. Sensor dan tranduser aktif memerlukan bantuan
tenaga dari luar. Berikut gambar dibawah dengan Sifat dari sensor berdasarkan
klasifikasi sesuai fungsinya.