A. Definisi Perencanaan Perawatan
Perencanaan
didefinisikan sebagai proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi mengenai
kondisi masa datang, guna mengembangkan seluruh lintasan kegiatan. Pengertian
perencanaan perawatan adalah suatu kombinasi dari setiap tindakan yang
dilakukan untuk menjaga sistem/equipment dalam proses perawatannya sampai
kondisi dapat diterima. Perencanaan perawatan mengikutsertakan pengembangan
dari seluruh lintasan kegiatan yang mencakup semua kegiatan perawatan,
reparasi, dan pekerjaan overhaul. Faktor penunjang keberhasilan perencanaan
perawatan akan terkait dengan:
1. Ruang lingkup pekerjaan.
2. Lokasi pekerjaan.
3. Prioritas pekerjaan.
4. Metode.
5. Kebutuhan komponen dan
material.
6. Kebutuhan peralatan.
7. Kebutuhan tenaga kerja
baik secara kualitas dari skill maupun kuantitasnya.
Kendala yang mungkin
muncul dalam perencanaan perawatan dapat disebabkan berbagai aspek seperti
komunikasi ketidakjelasan instruksi, kurangnya informasi maupun berbagai
kelambatan, dan ketidakpastian spare parts atau tenaga kerja terampil. Langkah-langkah
dalam menyusun perencanaan perawatan umumnya meliputi:
1.
Mendefinisikan
persoalan dan menetapkan equipment yang akan direncanakan secara jelas sesuai
tujuan dan ketetapan/kebijaksanaan organisasi perusahaan.
2.
Melakukan
pengumpulan informasi data yang berkaitan dengan seluruh kegiatan yang mungkin
akan terjadi.
3.
Melakukan
analisis terhadap berbagai informasi dan data yang telah dikumpulkan dan
mengklasifikasikannya berdasarkan kepentingan.
4.
Menetapkan
batasan dari perencanaan perawatan.
5.
Menentukan
bebagai alternatif rencana yang mungkin dapat dilakukan, yang kemudian
memilihnya untuk kemudian rencana tersebut dipakai.
6.
Menyiapkan
langkah pelaksanaan secara rinci termasuk penjadwalan.
7.
Melakukan
pemeriksaan ulang terhadap rencana tersebut sebelum dilaksanakan.
B. Bentuk-Bentuk Perencanaan
Seperti yang telah
dikemukakan sebelumnya bahwa perencanaan ditentukan untuk masa yang akan
datang, mengacu pada pernyataan tersebut terdapat berbagai bentuk dari
perencanaan, diantaranya:
1.
Kebijaksanaan
(policy), merupakan rencana yang menerangkan tentang seluruh batasan kegiatan
secara umum dan komprehensif sebagai pegangan dalam pelaksanaan pekerjaan
perawatan.
2.
Prosedur,
suatu rencana yang dengan jelas mendefinisikan tatacara yang menyangkut
kegiatan pekerjaan perawatan.
3.
Metode,
merupakan rencana yang menerangkan tindakan yang harus dilaksanakan dalam
melakukan perawatan.
4.
Standar,
adalah gambaran tentang rencana atau hal-hal yang harus dicapai sesuai dengan
yang diharapkan.
5.
Anggaran
merupakan rencana yang berhubungan dalam hal ongkos-ongkos yang harus disiapkan
dalam melakukan perawatan.
6.
Program,
suatu rencana komprehensif yang menyangkut pemakaian sumber daya secara integratif
termasuk jadwal.
Sedangkan kegunaan dari perencanaan terutama untuk:
1.
Mengurangi
ketidakpastian dan berbagai perubahan yang terjadi waktu yang akan datang.
2.
Mengarah
pada tujuan.
3.
Digunakan
sebagai dasar pengendalian dari pengawasan.
4.
Dan
langkah dalam penyusunan perencanaan dapat berupa:
a.
Penetapan
tujuan.
b.
Menyusun
anggapan-anggapan perencanaan.
c.
Menentukan
penilaian terhadap alternatif-alternatif tindakan yang sudah dipilih.
d.
Pengambilan
keputusan.
e.
Penyusunan
rencana pendukung.
Dalam pelaksanaannya,
sudah barang tentu akan muncul berbagai faktor pembatas dari suatu perencanaan.
Hal ini merupakan kelemahan dalam membuat perencanaan perawatan, adapun faktor
tersebut diantaranya:
1.
Sulit
mencari anggapan secara teliti, sebagai contoh dalam pengaturan persediaan
komponen atau suku cadang lebih sulit pengaturannya dibanding dengan pengaturan
persediaan material atau barang lain, hal ini karena dipengaruhi tingkat
kerusakan.
2.
Adanya
perubahan yang sangat cepat.
3.
Disebabkan
kekakuan internal.
Sedangkan menurut jangka
waktunya perencanaan dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok menjadi
perencanaan jangka panjang, perencanaan menengah, dan perencanaan jangka
pendek.
C. Kategori Kebijaksanaan Perencanaan
Secara umum
kebijaksanaan perencanaan perawatan dapat dibedakan menjadi empat kategori:
1.
Kebijaksanaan
yang didasarkan pada alokasi kerja. Hal-hal yang harus diperhatikan turutama
pada:
a.
Apa
yang akan direncanakan?
b.
Berapa
besar perencanaan itu akan dibuat?
2.
Ada
beberapa aspek dasar yang mungkin perlu diperhatikan pada Prosedur perencanaan,
seperti unit kerja, ukuran kerja, isi pekerjaan dan waktu tersedia.
3.
Kebijaksanaan
berdasarkan kemampuan kerja, biasanya memuat:
a.
Kemampuan
kerja kontraktor.
b.
Setralisasi
atau desentralisasi.
c.
Rekrutmen,
merupakan kebijaksanaan yang berhubungan dengan pengadaanpersonel perawatan
biasanya akan tergantung kondisi yang ada diperusahaan.
d.
Pelatihan.
4.
Kebijaksanaan
berdasarkan hubungan antar lingkungan kerja, akan memperhatikan:
a.
Patisipasi
personel, terutama dalam mengatur rancangan, dan memberikan pandangan serta
antisipasi sehingga akan berdampak apada efisiensi ongkos perawatan. Hal-hal
yang perlu dipertimbangkan, diantaranya seperti pelatihan, kemampuan personel,
penggunaan spare parts, dll.
b.
Wewenang.
5.
Kebijaksanaan
berdasarkan pengendalian kerja, biasanya menyangkut:
a.
Komunikasi,
setidaknya ada dua area aktivitas perawatan yang efektif, yaitu pertama
mengenai transmisi perintah kerja anterseksi, yang kedua hubungan
anterpersonel.
b.
Pengendalian
biaya, termasuk penyedia daftar yang akan digunakan untuk melakukan evaluasi
kinerja dan digunakan sebagai informasi yang dibutuhkan.
D. Klasifikasi Perencanaan Perawatan
Klasifikasi perencanaan
perawatan yang didasarkan pada jenisnya, terdiri dari:
1.
Perencanaan
tahunan (annual maintenance plans), yang meliputi anggaran, rencana inspeksi,
persiapan, pengaturan sub-kontrak, pengaturan tenaga kerja, dll.
2.
Persiapan
pembuatan perencanaan perawatan tahunan akan mengikuti langkah berikut:
a.
Menentukan
pekerjaan apa yang diperlukan, seperti:
1)
Sesuaikan
dengan aturan standar perawatan dari sistem/equipment.
2)
Catatan
kerusakan.
3)
Perencanaan
tahunan sebelumnya.
4)
Work
order yang diterima dari user.
b.
Melakukan
pemilahan pekerjaan.
c.
Melakukan
estimasi interval waktu secara tentatif.
d.
Melakukan
estimasi jadwal kerja.
e.
Melakukan
estimasi waktu yang diperlukan.
f.
Melakukan
estimasi biaya yang dibutuhkan.
g.
Melakukan
pengecekan pada procurement dan mengatur beban kerja.
3.
Perencanaan
bulanan (monthly manintenance plans), perencanaan ini didasarkan pada
perencanaan bulanan yang meliputi persiapan dan pelaksanaan pekerjaan
perawatan, pengembangan, pengaturan beban kerja, dll.
4.
Perencanaan
mingguan dan harian (weekly maintenance plans), menyangkut rencana pelaksanaan,
pengaturan tenaga kerja, pengendalian progress pelaksanaan pekerjaan perawatan,
dll.
Persiapan pembuatan
perencanaan perawatan tahunanan akan mengikuti langkah berikut:
1.
Menetapkan
prioritas pekerjaan, seperti:
a.
Melakukan
identifikasi pekerjaan bulanan berdasarkan perencanaan tahunan.
b.
Mengindikasikan
pekerjaan bulanan yang didasarkan analisis kerusakan dan berbagai catatan
inspeksi.
c.
Mengindikasikan
pekerjaan pekerjaan harian berdasarkan laporan inspeksi harian dan kebutuhan
pengembangan dari user.
d.
Mengindikasikan
terjadinya perubahan tata letak (layout) dan instalasi.
e.
Melakukan
identifikasi perencanaan dan pengembangan produk maupun kualitas.
2.
Melakukan
estimasi kebutuhan tenaga kerja dan biaya.
3.
Melakukan
pengaturan beban kerja dan persiapan penjadwalan.
4.
Perencanaan
kerja yang bersifat terpisah (major maintenance project), meliputi jadwal
perbaikan secara periodik, modifikasi ataupun overhaul.
5.
Klasifikasi
perencanaan perawatan berdasarkan metode, menyangkut:
a.
Perawatan
terjadwal, meliputi rencana perbaikan kinerja mesin/peralatan, rencana
penggantian sistem atau komponen, dll.
b.
Perawatan
prediksi, pengukuran, inspeksi atau pemeriksaan, dan perbaikan, dll.
c.
Perawatan
berdasarkan kerusakan (berakdown maintenance), menyangkut perbaikan setelah
terjadi kerusakan.
6.
Klasifikasi
perencaan perawatan berdasarkan waktu pelaksanaan, meliputi:
a.
Pekerjaan
perawatan dan perbaikan yang direncanakan untuk dilaksanakan pada saat
mesin/peralatan tidak beroperasi seperti di hari libur, over time, dll.
b.
Rencana
pekerjaan yang bisa silakukan pada saat mesin berjalan.
E. Persiapan Perencanaan Perawatan
Secara umum
langkah-langkah yang persiapan untuk melakukan perencanaan perawatan, terutama:
1.
Definisikan
perencanaan, tujuan maupun batasan perencanaan.
2.
Kumpulan
informasi dan data yang diperlukan.
3.
Identifikasi
kebutuhan tenaga kerja, material, spare parts, tools, special tools.
4.
Identifikasi
laporan stock.
5.
Identifikasi
berbagai toleransi yang diperlukan.
6.
Identifikasi
sipplier, konsultan ataupun kontraktor yang diperlukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar